Kabupaten Ende menjadi tuan rumah, untuk menjamu club-club sepak bola dari berbagai daerah di NTT, yang ikut bergabung dalam turnamen ETMC.
Laga bergengsi ini dimulai pada Bulan Juli - Agustus 2017. Sebagai bulan merah bagi warga Ende, karena di setiap sudut kota, dan seisi stadion didominasi oleh warna merah. Warna kostum kebanggaan kesebelasan PERSE Ende.
Antusias para suporter terus bergelora, mendukung tim kebanggaan yang akan berlaga. Nyanyian kemenangan terus dilantunkan, menggema di lembah gunung Wongge demi membangkitkan semangat para pahlawan lapangan hijau.
Atribut-atribut bertuliskan kalimat penyemangat, terus berkibar mewarnai seisi lapangan seakan menepis teriknya matahari. Para suporter yang datang dari berbagai daerah demi tim kesanyangan, membuat diri mereka layaknya ikon super hero, mereka rela bermandikan cat dan memang terlihat eksotis, dan membuat daya tarik tersendiri.
Tak kalah menariknya, arek-arek Copot PERSEmania dari Potu (Kampung kecil di bawah kaki gunung kengo) Ende, mereka juga tampil unik dan kocak namun tak anarkis, kelihatanya mereka sudah terjangkit virus dari om "Joker" penantang tangguh om Batman.
Selembar spanduk yang selalu dikibarkan untuk Perse yang ditulis dalam bahasa Ende " DEMI PERSE KAMI MUE-MUE KI"...yang artinya "Demi Perse Ende kami rela hangus di bawah teriknya matahari..."Kami rela bermandikan cat berhari-hari bahkan berminggu-berminggu. semua ini semata-mata mau membuktikan bahwasanya ada kerinduan yang besar dari kami para pencinta sepak bola, agar dengan terlahirnya turnamen-turnamen ini, terlahir pula pahlawan-pahlawan muda di lapangan hijau, untuk mengharumkan nama Nusa Tenggara Timur di kancah sepak bola Nasional. Bravo ETMC 2017. Mari menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan. Salam Persemania mai Potu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar